Arab Akan Menormalisasi Hubungan Dengan Israel

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

Who finally starts talking soon?

Saudi Arabia and Israel.
Yep, you heard it right, everybody. Kamu tahu Israel? Itu loo, yang sampai sekarang masih menjajah dan melakukan berbagai pelanggaran HAM terhadap rakyat Palestina. Terus, kamu juga tahu Saudi Arabia, rite? Negara muslim yang sampai sekarang masih solid mendukung pembebasan Palestina. Nah plot twist-nya adalah, dalam wawancara eksklusifnya di Fox News minggu kemaren, Putra Mahkota Mohammed Bin Salman menyebut pihaknya bakal me-normalize hubungan dengan Israel, guys.

WHATT?? Tell me everything. 

You got it. Jadi gini ceritanya, guys. Kalau kamu bayangin apa yang dilakukan pasukan Israel terhadap orang-orang Palestina, pasti kayak pengen, “Tak hiiiih…” itu orang-orang Israel kan? Yep. Emang nggak ada kapoknya itu tentara Israel yah, guys. Makanya, sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang tertindas, negara-negara Arab, termasuk Saudi Arabia pun nggak mengakui kedaulatan Israel, gengs.

Okay terus? 
Nah di tengah negara-negara Arab yang nge-cancel Israel, now everybody meetThe one and onlyAmerika Serikat. Iya, lewat tangan dinginnya AS, hubungan negara-negara Arab dengan Israel tuh pelan-pelan melunak, guys. Buktinya, di tahun 2020 lalu, lewat Abraham Accords yang di-initiate pemerintahan Trump, AS sukses dalam mediasinya sehingga Bahrain, Maroko, dan UEA bisa tanda tangan perjanjian bilateral sama Israel.

Tell me a bit about this Abraham Accords….
Sure. Jadi in a nutshellAbraham Accords ini dibuat AS dengan satu tujuan mulia: P.E.A.C.E. Nah di situ ada lagi tuh turunannya, kayak respect for human dignity and freedom, termasuk religious freedom. Lebih jauh, lewat Abraham Accords ini juga, diharapkan perdamaian bisa tercipta di dunia, khususnya di kawasan Timur Tengah yang emang perang mulu.

So, do they succeed? 
Well, kayak yang tadi udah sempat dibahas, saat ini Bahrain, Maroko, dan Uni Emirat Arab tuh udah sukses menjalin kerja sama bilateral sama Israel, guys. Nah yang sekarang lagi on progress, it’s Saudi Arabia. Yep, lewat interview eksklusifnya dengan Fox News beberapa waktu lalu, Putra Mahkota Saudi Arabia Mohammed bin Salman nge-spill bahwa Saudi Arabia sekarang lagi dalam pembahasan untuk me-normalize hubungan dengan Israel, guysOf course, dibantu Amerika Serikat.

Yaelah AS lagi AS lagi…
Yagitu deh, guys. Namanya juga negara adidaya yekan wkwkw. On a serious note, yang harus kamu tahu adalah, salah satu consideration Saudi Arabia kenapa mau sampai normalize adalah jaringan keamanan dan bantuan nuklir yang dijanjikan AS. Jaringan keamanan berlindung dari siapa? Iran, musuh bebuyutannya Saudi Arabia sejak bertahun-tahun lalu. In that sense, dalam keterangannya kemarin, MBS bilang kalau Iran punya senjata nuklir, ya w juga harus punya.

OK…
Terkait perubahan sikap ini, pihak Israel sih positif-positif aja ya. Perdana Menteri mereka, Benjamin Netanyahu menyebut kalau sampai damai nih dua negara, maka konflik di Timur Tengah juga most likely bisa berakhir. Iya, dalam pidatonya di Sidang Tahunan PBB beberapa waktu lalu, Bibi bilangnya bakalan ada ‘Brand New Middle East’, gengs. In his words, gini nih doi bilangnya: “Noting that as the circle of peace expands, a real path towards ‘genuine peace’ with Palestinians can finally be achieved.”

HMMM talking about Palestine….
Itu juga yang dari awal emang udah jadi concern-nya Saudi Arabia, guys. MbS bahkan bilangnya isu Palestina tetep kudu diselesaikan. That being said, disampaikan oleh Menteri Luar Negeri mereka Faisal bin Farhan, the only way untuk menyelesaikan konflik ini adalah dengan bikin Palestina merdeka, which nggak ada (or belum keliatan) kan di plan-nya AS di atas kan.


Terus gimana dong?
Makanya, ini juga yang bikin Palestina bete, guys. Iya, dalam keterangannya, Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al Maliki sih bilangnya semoga saudi Arabia masih tegap sama pendiriannya, nggak nyerah sama tekanan apapun, dan tetap berpihak sama mereka. In his words, Pak Riyad bilangnya: “We want Saudi Arabia to listen to us, the rightful owners, and consult on this matter. Palestinian-Saudi relations are strong, and we trust them.” Adapun sampai saat ini, pemerintah Saudi Arabia tuh masih cek ombak dulu, guys. Masih ngeliat dulu opini publik terkait hal ini kayak gimana, dll.

Ok now wrap it up…
Jadi ya gitu, guys. Kalau sampai kejadian nih Saudi Arabia me-normalize hubungannya dengan Israel, maka hal ini akan jadi historic moment buat perjalanan perdamaian dunia, guys (which di-claim Saudi meskipun masih jauh banget dari kata ‘deal’ but progress-nya ada setiap hari). Selain itu, yang bikin salfok adalah, wawancara MbS dengan Fox News itself tuh udah jadi a historic moment, guys. Secara, ini adalah wawancara pertamanya si Pangeran dengan menggunakan Bahasa Inggris. Nggak dijelasin sih kenapa akhirnya MbS mau interview in English, tapi diduga ini ada kaitannya sama Saudi Arabia yang makin kebuka dengan hubungannya dengan AS. MbS bahkan di situ muji-muji Presiden Biden, “He is sharp, really focused and well prepared.”

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.