When your daily questions is “Terus sekarang gimana?”
Anies Baswedan can relate.
Cungggg di sini siapa yang suka duduk sendiri malem-malem, liatin bintang, sambil mikirin idup. Kayak di jam-jam rawan tuh ada aja kan pertanyaan muncul di kepala, “Terus sekarang gimana, ya?” “Gue harus apa?” Gitu-gitu kan. Nah perasaan itu yang sekarang juga most likely dialami sama Pak Anies Baswedan, guys. Yep, soalnya Si Abah sekarang lagi kepepet nih. Mau maju di Pilkada Jakarta, tapi belom dapat endorsement partai. Sementara, pendaftaran Calon Kepala Daerah udah dibuka sejak kemarin. So, we repeat: “Terus sekarang gimana?”
Background pls.
Sure. Let’s talk about: Anies Rasyid Baswedan. Setelah kalah di Pilpres Februari lalu, publik tuh kan dibuat bertanya, “Pak Anies next bakal ke mana abis ini?” Ya kan? Nah di tengah segala pertanyaan itu, eh ada Pilkada. Pak Anies, yang udah pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta satu periode lalu pun didorong untuk ikutan Pilgub Jakarta lagi aja. Not to mention berdasarkan survei Populi Center tahun 2022 lalu, 83,5% warga JKT tuh puas banget sama kinerja Pak Anies, guys. In that sense, karena demand-nya yang tinggi, Pak Anies be like, "Bismillah gas periode kedua."
Terus terus?
Nah tapi, seiring berjalannya waktu, perjalanan Pak Anies menuju Pilgub kali ini nggak berjalan mulus, guys. Iya, elektabilitasnya yang ada di puncak tertinggi pun ternyata nggak cukup meyakinkan partai buat mendukung. So now, let's talk about the parties ok? Karena ujiannya Pak Anies menuju Pilgub Jakarta tuh ada di partai yang udah dukung, terus nggak jadi. Ada juga yang katanya mau dukung, tapi sampai sekarang masih digantung.
Gimme all the details…
Pertama, kita akan bahas PKB, PKS, dan NasDem ygy. As we all know, tiga partai ini kan yang kemaren mendukung Anies Baswedan di Pilpres yah. Nah di Pilgub ini, tiga partai ini juga kemaren udah sempat mendeklarasikan dukungannya terhadap belio sebagai Bakal Cagub JKT. PKS bahkan udah memasangkan Pak Anies dengan kadernya, Sohibul Iman. Eh plot twist! PKB, PKS, dan NasDem menarik dukungannya dan join sama KIM Plus mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta mendatang.
Why??
Well, masing-masing partai punya concern-nya masing-masing sih.. (Disclaimer: Concern mereka ini disampaikan sebelum adanya Putusan MK kemaren itu, sip). Kayak PKS misalnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dari Selasa pekan lalu (20/8/2024) udah bilang partainya nggak bisa ngusung Pak Anies sendiri. Keadaannya diperparah dengan PKS nggak bisa ketemu partai lain buat koalisi.
Kan ada NasDem-PKB?
We know, we know. Tapi dari pov PKB sendiri, mereka justru concern sama calon wakil gubernurnya, guys. Ketua DPW PKB Jakarta, Hasbiallah Ilyas menyebut, “Nggak bisa wakilnya harus A atau B. Harus musyawarah sama partai-partai lain,” cenah. While at the same time, PKB juga nggak bisa nge-approve Sohibul Iman since itu klaim PKS sendiri, nggak ngomong dulu sama PKB. Terus, NasDem juga. Ketua Umum mereka, Surya Paloh kemaren udah tegas bilang, “Memang saat ini bukan momentum dia (Re: Anies Baswedan) maju di Pilkada."
I see….
Udah tuh kan. Tiga partai itu lepas gabung ke KIM Plus dengan total 12 partai. Sekarang yang nyisa tinggal PDI Perjuangan nih. It’s safe to say cuma PDI Perjuangan satu-satunya harapan Pak Anies since maju independen juga nggak mungkin karena pendaftarannya udah tutup dari Mei lalu. Nah di PDI Perjuangan sendiri, dinamikanya juga drama banget tau, guys. Mulai dari kehalang threshold 20% lah, terus ada putusan MK. Terus dari Putusan MK, sampai saat ini, PDI Perjuangan juga masih ngegantungin Pak Anies.
Ngegantungin gimana?
Gini gini. Senin kemaren nih, beredar kabar Abies Baswedan akan diumumkan maju sebagai Bakal Cagub Jakarta yang diusung PDI Perjuangan berpasangan dengan kader mereka, Si Doel Anak Betawi Asli alias Rano Karno. TAPI GAJADI! Ada banyak spekulasi sih kenapa kemaren Pak Anies nggak jadi dideklarasikan. Yang paling kuat, ya gara-gara Pak Anies bukan kader PDI Perjuangan, guys. In that sense, muncullah nama baru, which is kader PDI Perjuangan sendiri, Pramono Anung di mana akan tetap dipasangkan dengan Rano Karno.
Pramo... who?
Pramono Anung. Beliau ini politisi senior di PDIP yang juga menjabat sebagai Menteri Sekertaris Negara. Anyway guys, balik lagi ke soal kader, kalau kata Ketua Bidang Kehormatan-nya PDI Perjuangan Komarudin Watabun, meskipun partainya memprioritaskan kader sendiri, namun nggak menutup kemungkinan juga orang luar mendapat endorsement, kayak Pak Pak Anies ini. Syaratnya,, yang bersangkutan harus ngerti tujuan dan arah partai ini ke mana gitu. Lebih jauh, Basuki Tjahaja Purnama aka Ahok juga bilang, “Bu Mega tuh mau ngeliat mana yang paham ideologi sama yang oportunis doang. “Membedakan kerbau di antara banteng,” cenah.
Terus Pak Anies sekarang gimana?
Ya nggak gimana-gimana. Sampai saat ini, Pak Anies Baswedan dan timnya sih masih optimis bisa mendaftar ygy. Jubirnya Pak Anies, Usamah Abdul Aziz juga bilangnya, “Harapan selalu ada karena batas akhir sampai tanggal 29 Agustus,” katanya gitu. Lebih jauh, Jubir Pak Anies yang lain, Syahrin Hamid menyebut sampai saat ini komunikasi dengan PDI Perjuangan masih berlangsung baik dan substantif. Dia bilang, “Semoga dapat terwujud dalam kerja sama politik demi terwujudnya misi partai demi kesejahteraan warga Jakarta."
Got it. Now wrap it up…
Jadi intinya gitu sih, guys. Anies Baswedan dan timnya sih sampai sekarang masih optimis ya. Kayak, “Kita masih punya harapan,” gitu lo. Meskipun, pesaingnya, RK-Suswono hari ini udah duluan mendaftar ke KPUD Jakarta. Buktinya, Pak Anies udah ngajuin berbagai dokumen SK ke PN Jaksel untuk syarat pencalonan Gubernur Jakarta. Dan udah issued juga. Meanwhile, SK yang sama juga ternyata udah issued untuk Pramono Anung :))).
Jadi Anies atau Pram nih?? Kita tunggu jawabannya, dear PDI Perjuangan….