When you get hate for doing something right…..
Aktivis iklim can relate.
Guys, kamu masih ingat ceritanya Daniel Frits Tangkilisan? Itu loh, aktivis lingkungan yang sempat divonis tujuh bulan penjara gara-gara mengkritisi tambak udang ilegal di Karimunjawa? Nah, yang harus kamu tahu adalah, kejadian begini nggak sekali dua kali terjadi, guys. And it has to stop, now.
Gimana gimana?
Gini gini. For starters, kamu harus tahu bahwa masih ada banget orang yang peduli terhadap lingkungan. (Termasuk kamu, rite?). Kepedulian terhadap lingkungan bahkan dituangkan dalam berbagai aksi. Se-simple nggak buang sampah sembarangan, terus koar-koar di medsos, sampai turun ke jalan menyerukan dampak climate crisis.
Emang harus begitu…..
Bagi sebagian orang, mereka bahkan se-fearless itu melawan oknum-oknum yang ngerusak lingkungan. Yep, mereka bahkan sampe dijadikan ‘target’ sama si oknum-oknum ini. Mereka diintimidasi, dikriminalisasi, diserang, diancam, bahkan nggak jarang dapat ancaman pembunuhan. Yep. You heard it right. Laporan dari kelompok HAM, Global Witness mencatat: Hampir 200 aktivis lingkungan terbunuh 2023 lalu, di mana korban terbanyak ada di Amerika Selatan.
Gila!!!
Di Indonesia sendiri, baru banget kejadian di aktivis lingkungan atas nama Daniel Frits Tangkilisan. Daniel diketahui nge-up status di Facebook yang mengkritisi tambak udang ilegal di Karimunjawa. Dia kemudian dijerat pasal UU ITE dan PN Jepara kemudian jatuhin vonis tujuh bulan penjara untuk Daniel. Kayak, “Coyyy bisa-bisanya???!!” Untungnya, pas ngajuin banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, Daniel kemudian dibebaskan. Pun waktu jaksa ngajuin kasasi ke Mahkamah Agung, MA menolak kasasi tersebut dan Daniel sepenuhnya bebas.
Ada masalah apa sih u, jaksa…
Jujur ga ngerti. Tapi kalo dari pov Daniel sendiri, ya ini emang bagian dari perjuangan, guys. In his words, gini nih Daniel bilangnya: “Tapi saya sadar ini bagian dari perjuangan. Ini salah satu harga yang harus dibayar. Kalau mundur, itu artinya, kamu tinggal say goodbye kepada masa depanmu."
Yes, this is all for the future….
Ini juga yang dari dulu udah dikoar-koarkan Greta Thurnberg, aktivis lingkungan asal Swedia. Di 2019 lalu, Greta bahkan nge-deliver speech-nya yang berujung viral ‘How dare you?’ Salah satu yang diomongin tuh begini:
“How dare you pretend that this can be solved with just 'business as usual' and some technical solutions? With today's emissions levels, that remaining CO2 budget will be entirely gone within less than 8 1/2 years."
And yes, sebagai aktivis lingkungan yang sevokal itu, nasib Greta juga terintimidasi. Berkali-kali ikutan climate protest, ditangkap, dibebaskan, gituuuu terus.
Emang gila aja ini yang nangkap….
Makanya, it has to stop now. Nggak boleh ada lagi aktivis lingkungan yang ditangkap, diintimidasi, bahkan sampe DIBUNUH karena perjuangannya membela lingkungan. Kamu pernah mengalami hal serupa? Atau kenalanmu mungkin? If you have, coba ikutan survei ini deh. Kita ciptakan ruang yang lebih aman buat para aktivis lingkungan, dan pemerintah juga harus memperkuat regulasi perlindungan hukum anti-SLAPP (Strategic Lawsuit Against Public Participation).