Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
Something just shocked everyone..
About what happened in Paris. It’s because of the brutal shooting in Paris, yang mengakibatkan tiga orang meninggal dan tiga lainnya terluka.
Tell me what happened.
Jadi Paris baru aja dibuat gloomy dengan aksi penembakan yang pelakunya adakah seorang kakek-kakek berusia 69 tahun. Dia merupakan pensiunan masinis yang ternyata, punya sejarah kekerasan rasis dan pelanggaran senjata. He is identified as William M. Kejadiannya bermula ketika pria itu melepas tembakannya di pusat budaya Kurdi dan salon di Paris pada Jumat (23/12). Awalnya sih, masih belum diketahui jelas apakah pelaku itu menargetkan orang asing, to be specific orang Kurdi.
Ternyata oh ternyata…
Usut punya usut, ternyata pelaku juga pernah melakukan kejahatan kriminal. Dia pernah menikam dua orang migran di sebuah kamp migran di Paris tahun lalu. Nggak cuma itu, dia juga diduga merusak beberapa tenda di kamp migran di taman Bercy di Paris Timur pada 8 Desember 2021. Di tahun 2016, pelaku juga pernah dihukum atas kekerasan bersenjata oleh pengadilan di Seine-Saint-Denis. Selanjutnya setahun kemudian, dia dijatuhi hukuman penjara selama 6 bulan karena memiliki senjata api.
Back to the shooting…
Setelah penembakan, kakek itu dibawa ke rumah sakit buat dapet perawatan karena luka serius di wajahnya. Terus setelah penyelidikan, Jaksa bilang kalo tersangka penembakan itu mengaku kalo dia emang benci sama orang asing. He also admitted that penyebabnya adalah kejadian perampokan di rumahnya, yang akhirnya bikin dia benci banget sama orang asing. Juga, selama interogasi, pria itu juga ngaku kalo dia depresi dan cenderung kepingin bunuh diri. Jaksa bilang kalo dia berencana bunuh diri dengan peluru setelah serangannya itu. Tapi, pelaku keburu ketangkep.
And the problems grew bigger..
Masalahnya nggak jadi soal penembakan aja. Setelah kejadian, pemerintah Turki akhirnya manggil Dubes Prancis atas propaganda anti-Turki yang diduga dilakukan sama pelaku penembakan. Dubes Prancis juga dipanggil oleh Kemlu Turki karena dianggap gagal menghentikan propaganda hitam oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Also the demonstration..
Dan kemudian, demo pun terjadi di Paris. Jelas, masalah utamanya ya penembakan itu tadi. Demo pun berlangsung di sekitar Kurdish Center dan dihadiri ratusan orang Kurdi buat memprotes penembakan bermotif rasisme. Demo juga diwarnai bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan, yang sampe lempar-lemparan batu dan pembakaran tempat sampah. Atas hal ini, polisi sampe harus pake gas air mata buat meredam aksi massa. Akhirnya, 11 petugas pun terluka akibat bentrokan.
Anything else?
Media Prancis melaporkan bahwa pelaku masih menunggu persidangan atas serangan tersebut. Terus, Presiden Emmanuel Macron juga turun tangan dan mengutuk insiden yang terjadi lewat akun Twitternya. Sebenernya, penembakan di Kurdish Center ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, di Januari 2013, tiga aktivis perempuan Kurdi juga ditembak mati di sana.