Aksi Mahasiswa ITB Protes Pinjol Untuk UKT

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

When education feels too expensive…

So pinjol is the solution?
Institut Teknologi Bandung aka ITB lagi rame banget nih jadi omongan di sosmed but not in a good way. Soalnya viralnya ITB akhir-akhir ini justru karena aksi protes mahasiswa ITB yang susah banget dapet keringanan pembayaran UKT. Sebenernya kejadian kayak gini kan udah beberapa kali kejadian di kampus-kampus lain yah. Tapi di ITB, mahasiswa ini justru malah dikasih opsi antara cuti kuliah dulu atau mau ambil pinjaman online alias pinjol dari lembaga financial technology yang udah kerja sama dengan ITB.

WHAT??
 Pinjol?
Yup, kamu nggak salah denger. Jadi beberapa hari kemarin, rame nih di base X (yang dulunya Twitter) anak-anak ITB soal kerja sama kampusnya dengan platform Danacita yang menawarkan skema pembayaran UKT berupa cicilan plus bunga dengan tenor waktu terbatas. Kerja sama ini jadi rame banget setelah ada beberapa narasi di base ini yang nyebutin kalo pengajuan keringanan UKT di ITB tuh super ribet banget dan relatif susah diterima. Hal ini diperparah dengan kabar di mana mahasiswa yang masih nunggak UKT nggak bisa ngelakuin pengisian rencana studi, guys. Jadi ya simpelnya, mahasiswa yang masih ada tunggakan UKT tuh dipaksa cuti akademik atau melakukan pelunasan UKT dengan salah satu caranya lewat pinjol, gitu.

Sungguh sebvvah solusi yang sangat kafitalis
Nyaeta. Bayangin aja, skema pinjol ini tuh terpaksa diambil sama salah satu mahasiswa akhir di ITB bernama Budi (bukan nama sebenarnya) yang punya tunggakan UKT sampe puluhan juta rupiah. Jadi Budi ini cerita kalo awalnya doi agak nekat nih masuk ITB dengan kondisi finansial keluarga yang nggak terlalu mapan. Awalnya Budi yakin sama komitmen nggak tertulis kampus yang bilang, “ITB tidak akan pernah mengeluarkan mahasiswanya karena masalah ekonomi.” Cuma kok pas tiap kali doi mengajukan keringanan biaya kuliah, pihak kampus selalu nggak kasih persetujuan. Padahal kalo kata Budi mah, doi udah ngelengkapin dokumen dan semua syarat-syarat yang dibutuhin.

Terus-terus gimana?
Yha yang bisa Budi lakuin cuma mengajukan penangguhan biaya perkuliahan, gitu. Awalnya sih fine-fine aja yah, Budi masih bisa tuh ikut kelas di ITB. Cuma tiba-tiba aja ada peraturan baru nih di mana UKT harus dibayarkan dulu minimal 40 persen buat mahasiswa bisa ambil kelas. Dari situ, Budi terpaksa mau nggak mau ambil pinjol yang ditawarkan pihak kampus biar bisa lanjutin kuliahnya. Dari pengakuannya sih, Budi juga ada bilang, “Jadi saya ajukan pinjaman sebesar tunggakan tersebut dengan tenor terpanjang yakni 12 bulan. Saya hitung-hitung, selisih utang dan uang yang harus saya kembalikan sekitar 20%.”

Kenapa kasih solusi pinjol sih?
Iyesss, nggak cuma kamu nih yang kepo sama pola pikir ITB yang menawarkan pembayaran UKT pake duit pinjol. Pertanyaan yang sama juga dateng dari Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji yang justru menilai skema pinjol ini berpotensi menjerat mahasiswa dalam lilitan utang, guysIn his words, Pak Ubaid ada ngomong gini, “Orang yang jelas-jelas tidak mampu itu punya hak dibantu, tapi ini tidak. Dibikin celah pinjol supaya mereka secara sistemik terbelit utang dan tidak bisa bayar, apalagi ada intimidasi. Itu seni pemerasan.”

Now I want to hear from ITB.
You got it. Jadi Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto merespon kalo sebenernya ITB ini bekerja sama dengan lembaga pembiayaan non-bank yang diatur OJK. Then, Bu Naomi juga bilang kalo skema ini juga dilakuin sama kampus-kampus lain, baik yang negeri dan juga swasta juga. Jadi ya kalo dari pandangan Ibu Naomi mah, pinjol ini jadi salah satu opsi yang disediakan ITB untuk dipilih sama mahasiswa, gitu.

Emang nggak ada cara lain apa, Bu?
Ya ofc tetep ada dong, guys. Dari statement-nya Ibu Naomi kemarin juga, sebenernya ITB ada kasih sistem keringanan UKT juga. Pas itu, Ibu Naomi nge-spill lah kalo pada bulan Desember kemarin, ada 1.800 mahasiswa yang mengajukan keringanan UKT. Dari ribuan mahasiswa ini, sebanyak 1.492 mahasiswa diberikan keleluasaan untuk mencicil, 184 mahasiswa diberikan penurunan besaran UKT untuk satu semester, dan 124 mahasiswa diberikan penurunan besaran UKT secara permanen.


Pemerintah OK dengan ini?
Seems like it. Karena baru kemarin banget nih, Menteri Keuangan, Sri Mulyani ada kasih statement soal polemik pinjol yang baru-baru ini rame di ITB. Bu Sri Mulyani ada bilang kalo pihaknya sekarang ini lagi mengkaji pembentukan student loan alias pinjaman pelajar yang bakal bekerja sama dengan LPDP. Cuma ya gitu, Ibu Menkeu sekarang ini lagi cari kombinasi yang bagus nih biar student loan yang ada di Indonesia bisa efektif dan nggak jadi nimbulin masalah jangka panjang kayak di AS di mana cicilan student loan udah kayak KPR, puluhan tahun dan banyak yang gabisa bayar.
 
Got it. Anything else I should know?
Well, nggak cuma ITB aja nih yang menjalin kerja sama dengan platform pinjol dalam mekanisme pembayaran UKT. Hal serupa juga terjadi di Universitas Gadjah Mada (UGM) di mana Danacita ternyata juga bermitra nih dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis aka FEB UGMguys. Pihak FEB UGM sih bilangnya opsi pinjol ini merupakan opsi terakhir dari tiga pilihan pembayaran UKT di fakultasnya. Dua opsi awal yang lebih diprioritaskan adalah dengan pengajuan keringanan bagi mahasiswa yang mengalami penurunan ekonomi secara drastis dan diarahkan untuk mendapatkan beasiswa pendidikan, gitu.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.