Aksi Bela Palestina di Kantor Kedutaan Besar AS Jakarta

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

Still some updates on Israel agression in Gaza…

We’re shouting “ceasefire!”. Again. 
Yep, selagi Palestina belum merdeka dari jajahan zionis Israel, support kita ke Palestina dengan cara memboikot produk pro Israel dan terus ikut campaign bela Palestina nggak boleh kendor ya, guys. Kayak yang dilakuin sama ribuan massa aksi bela Palestina yang kemarin banget memenuhi area di depan Kantor Kedutaan Besar AS di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta dari dari pagi sampe menjelang sore. Berbagai tuntutan gencatan senjata di Gaza sampe atribut-atribut Palestina membanjiri kawasan depan Kantor Kedutaan Besar AS.

Tell me everything.
You got it. Jadi emang penjajahan Israel ke Gaza dari awal Oktober kemarin tuh udah memicu berbagai respon dari komunitas-komunitas internasional di dunia. Salah satunya yha Indonesia di mana negara kita udah jelas-jelas mengutuk segala serangan Israel ke Gaza. Berbagai upaya bantuan kita lakukan, mulai dari jalur diplomasi kayak kampanye mendesak gencatan senjata di PBB, sampe ikut kirim bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza. Tapi ya gitu, karena sampe hari ini Israel masih terus melakukan genosida terhadap masyarakat Palestina, aksi bela Palestina di tanah air pun masih terus berlanjut.

Tapi kenapa demonya di Kedubes AS?
Soalnya Israel dan AS ini tuh udah jadi partner in crime soal genosida masyarakat Palestina dari kapan tau. Termasuk juga penjajahan Israel yang dilakukan ke Palestina mulai dari awal Oktober kemarin tuh juga di-support penuh sama AS, guys. Jadi ya, masa aksi bela Palestina di Jakarta kemarin fokus menyampaikan aksinya di depan Kedubes AS untuk memprotes segala kebijakan AS yang mendukung genosida di Gaza. Ini termasuk segala veto AS di Dewan Keamanan PBB yang menghentikan upaya gencatan senjata permanen di Gaza.

Terus-terus aksi kemarin gimana?
Alhamdulillah aksi kemarin berjalan lancar dan damai nih, guys. Ada ribuan masa yang berkumpul di depan Kedubes AS dari pagi sampe menjelang sore gitu. Mereka juga bawa berbagai atribut dukungan Palestina macem Bendera Palestina, Keffiyeh alias kain khas Palestina, sampe replika bayi dibungkus kain putih dengan dilumuri merah darah sebagai bentuk protes kekejaman Israel yang udah membunuh ribuan anak-anak dan perempuan Palestina.

A really nice move.

Yesss, bener banget. Statement pro Palestine macem gini tuh juga didukung sama mayoritas kelompok masyarakat di dunia, guys. Laporan dari Armed Conflict Location and Event Data menyebut ada lebih dari tujuh ribu aksi protes soal Gaza di dunia yang memposisikan diri mendukung Palestina. Meanwhile, aksi protes yang memposisikan diri mendukung Israel tuh cuma ada 800-an doang atau sekitar sepuluh persen dari total jumlah aksi demo soal Gaza di dunia. Aksi ini cuma ada di wilayah AS, Eropa timur, serta sebagian kecil Amerika Selatan dan Asia Selatan.


Katanya White House juga udah mendesak gencatan senjata?
True. WAKE UP, BIDEN. Jadi Rabu kemarin tuh, staff-nya Presiden AS, Joe Biden justru pada demo gitu di depan White Houseguys. Ada lebih puluhan orang yang terdiri dari pejabat politik, staf administrasi, sampe para PNS-nya AS tuh pada demo mendukung adanya gencatan senjata permanen di Gaza. Pesan dari para pekerja pemerintahan ini jelas, mereka pengen resolusi PBB soal gencatan senjata bisa segera dilakukan, sandera bisa dibebaskan, dan segera dilakukan deeskalasi. Jadi, plz BIDEN lo tuh jangan veto-veto molooooo

Terus Joe Biden ada ngomong apa?
Well, sebelum didemo sama pekerjanya sendiri, Biden juga kayaknya rada galau soal Israel gini. Soalnya baru aja Selasa lalu, akhirnya Biden buka suara dan bilang bahwa Israel bisa aja kehilangan dukungan global kalo terus melakukan invasi ini. Selain itu, Biden juga bilang bahwa Israel harus mengubah serangan yang nggak pandang bulu ke masyarakat Palestina. In his words, Joe Biden bilang gini, “Israel’s security can rest on the United States, but right now it has more than the United States… But they’re starting to lose that support by indiscriminate bombing that takes place.”

So, Israel is actually listen to Biden?
Uhmmm, not really. Karena meskipun udah dapet warning dari partner in crime-nya sendiri, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ternyata masih ngotot buat lanjutin serangan ke Gaza, guys. Dalam keterangannya hari Sabtu kemarin, Netanyahu  bilang, “The war must continue until we win, despite international pressure and the unbearable costs.” Jadi ya memang Israel ini bakal terus mengerahkan kekuatan militernya di wilayah Gaza sampe mereka merasa ‘menang’ gitu, guys.

GILA.
Emang, guys. Segala hal yang dilakuin Israel tuh dari awal emang serba blunder dan sering banget membunuh orang-orang nggak bersalah. Salah satunya terjadi pada hari Sabtu kemarin di mana dua perempuan dibunuh di dalam sebuah gereja di Gaza. Kedua korban merupakan ibu dan anak yang udah mengungsi di gereja ini sejak awal serangan Israel terjadi. Selain itu, Biara Suster Bunda Teresa yang ada di Gaza dan menampung 54 penyandang disabilitas juga udah diratakan sama tentara Israel. Mereka mengincar generator, panel surya, dan tangki air yang ada di biara tersebut untuk dihancurkan.


Sakjiw, fix
Yah begitulah Israel. Malahan nih, upaya pembebasan sandera yang dilakukan Israel tuh menemui kemunduran yang mereka lakukan sendiri. Yep, Jumat kemarin, tiga sandera Israel justru dibunuh sama tentara Israel sendiri setelah mereka salah mengira sandera tersebut merupakan musuh. Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel, Herzi Halevi bilang gini, “A split-second decision could be a life-or-death decision. I think the three hostages did everything possible so that we would understand – they moved around shirtless so that we wouldn’t suspect them of carrying explosives and they held a white cloth — but the tension overcame all of the above.”

Haduh, anything else I should know?
Well, kondisi terbaru di Gaza, Israel kini lagi bener-bener mengintensifkan serangan udara di wilayah Khan Younis dan kota Gaza. Para penduduk sipil Palestina juga udah sangat berdesakan di kamp pengungsian di wilayah Rafah, Palestina. PBB menyebut, ada lebih dari 12 ribu orang per satu kilometer persegi di wilayah Rafah.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.