Akhirnya Bantuan Kemanusiaan Diizinkan Masuk ke Jalur Gaza

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

There’s an update on Israel’s aggression to Gaza, Palestine.

After more than two weeks of the agression.
More than two weeks since Israel kembali melakukan invasi militer ke Palestina and everything was chaos in there. Yep, banyak banget pemukiman, gedung pemerintahan, sampai tempat ibadah di Palestina yang hancur lebur karena jadi target peluncuran rudal Israel. Nggak cuma itu, Israel juga udah memblokir Jalur Gaza di Palestina selama invasi ini berlangsung. Baru Sabtu kemarin nih, setelah sekitar dua minggu sejak Israel melakukan pemblokiran, akhirnya ada konvoi bantuan kemanusiaan pertama yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza.

Serius baru dapet bantuan?
Iya, guys. Jadi sejak Israel men-declare perang ke kelompok Hamas, Israel terus-terusan membombardir sekaligus memblokir Jalur Gaza yang disebut-sebut jadi markas kelompok Hamas. Padahal nih, di Gaza tuh isinya bukan cuma kelompok Hamas aja. Ada banyak banget masyarakat sipil yang tinggal di kota itu dan turut jadi korban dari serangan bom Israel. Kondisi ini diperburuk sama pemblokiran Israel atas berbagai kebutuhan dasar kayak air, makanan, hingga listrik, buat warga Gaza, dan as if hal ini belum buruk banget, akses bantuan kemanusiaan yang akan dikirimkan ke Gaza juga diblokir. Jadi ya bayangin aja, segimana sengsaranya masyarakat Palestina di Gaza yang terus dibombardir rudal sedangkan nggak ada bantuan yang dibolehin masuk ke sana.

OMG 
tega banget:((
Nah kondisi ini tentu aja bikin banyak komunitas internasional geram banget dong. Salah satunya datang dari United Nations aka UN serta negara-negara di kawasan Arab yang mendesak Israel buat membuka blokade terhadap akses bantuan kemanusiaan. Dari berbagai desakan ini, akhirnya Sabtu kemarin nih, untuk pertama kalinya konvoi bantuan kemanusiaan yang udah berhari-hari menumpuk di Mesir berhasil dikirim ke Gaza, Palestina. Total ada 20 truk bantuan berisikan obat-obatan sampai persediaan pangan yang berhasil diterima Palestina.

WHAT? It’s only 20 trucks?
Iyaaa, dikit banget nggak sih? Tapi ya mau gimana, cuma segitu doang bantuan kemanusiaan yang diizinkan Israel buat disalurkan ke Jalur Gaza. Padahal kalau kata para pejabat UN tuh, minimal ada 100 truk bantuan kemanusiaan setiap harinya yang dibutuhkan masyarakat Palestina. Soalnya sejak Israel melakukan invasi ke Palestina, masyarakat di sana tuh bener-bener lagi ngalamin krisis obat-obatan, air bersih, sampai bahan bakar. Total ada 2,3 juta penduduk Palestina di Gaza yang sekarang lagi mengalami krisis ini.

Sad
 🙁
Iyakan, but wait until you hear this. Soalnya meskipun Israel udah ngizinin sejumlah kecil pasokan bantuan buat masyarakat Palestina yang ada di Gaza, militer mereka tuh tetep aja masih ngeluncurin bom ke berbagai tempat, guys. Kemarin banget nih, salah satu bom Israel jatuh di Masjid Al Ansar yang ada di kamp pengungsian di Kota Jenin, Palestina. Dari serangan ini, Kementerian Kesehatan Palestina mengabarkan dua orang meninggal dunia dan tiga orang lainnya luka-luka. Pihak Israel berdalih serangan udara ini tuh emang menargetkan anggota Hamas yang menjadikan area tersebut jadi pusat komando.

Yhaa tapi nggak nyerang masjid juga dong:((
Setuju banget. Mana masjidnya ini tuh juga ada di kamp pengungsian lagi. FYI, serangan Israel dari dua pekan kemarin juga udah ngakibatin 2.800 orang meninggal dunia di pihak Palestina dan ribuan orang lainnya mengungsi. Dari situ, banyak orang di berbagai negara yang menggelar unjuk rasa buat memprotes tindakan Israel. Salah satunya terjadi di Ibukota London, Inggris. Total ada 100.000 orang yang turun ke jalan buat memprotes tindakan Israel terhadap Palestina. Para demonstran ini juga menyerukan dukungannya ke Palestina supaya mereka segera merdeka.


Jadi warga dunia udah mulai concern nih?
Iya banget. Karena unjuk rasa soal invasi ke Israel ini tuh juga terjadi di berbagai dunia, guys. Mulai dari Indonesia, Amerika Serikat, Brasil, Korea Selatan, sampai Prancis tuh juga masih sering ngadain unjuk rasa untuk mendukung Palestina. Tapi yha gitu, nggak semua upaya penyampaian aspirasi ini tuh berjalan lancar. Kayak yang terjadi di Prancis nih setelah Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin melarang semua demonstrasi pro Palestina yang ada di sana. Lebih lanjut, Gerald juga meminta pihak keamanan setempat buat menangkap mereka yang masih melakukan demonstrasi pro Palestina di Prancis dengan alasan mengganggu ketertiban umum.

It’s kinda weird.
Yep, arahan Gerald ini tuh disampaikan setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron memberikan statement kepada masyarakatnya untuk tetap bersatu di tengah konflik Israel-Hamas. Prancis sebagai negara dengan populasi masyarakat Yahudi terbesar di dunia sekaligus juga jadi populasi masyarakat muslim terbesar di Eropa Barat lagi nggak baik-baik aja. Total udah ada 24 penangkapan atas tindakan anti-semitisme di Prancis. Buat yang nggak tau, anti-semitisme ini tuh merupakan sikap permusuhan terhadap kaum Yahudi. Meanwhile, asosiasi pro Palestina yang ada di Prancis menganggap larangan demonstrasi ini tuh berlebihan dan berjanji bakal terus ngelakuin protes terhadap Israel.

Eh, I heard
Presiden Jokowi baru balik dari Arab yah? Ada ngomongin soal Palestina juga nggak?
You heard it right. Jumat kemarin, Presiden Jokowi ikut menghadiri KTT ASEAN-GCC di Riyadh, Arab Saudi. Nah di kesempatan itu, Pak Jokowi juga mention tuh soal konflik Israel-Hamas. Di depan Raja-raja Arab, Pak Jokowi menyinggung soal penjajahan Israel terhadap Palestina. In his words, Pak Jokowi bilang, “Kita tidak boleh lupa akar masalahnya adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel. Ini yang harus diselesaikan sesuai dengan parameter internasional yang telah disepakati.”

Got it. Anything else I should know?
Well, konflik Israel-Hamas ini tuh juga merambah ke berbagai lini aspek, salah satunya yha media sosial. Soalnya belum lama ini, medsos Instagram baru aja meminta maaf karena udah menambahkan label ‘terrorist’ ke beberapa penggunanya yang berasal dari Palestina. Pihak Instagram bilangnya emang ada bug nih di dalam terjemahan Bahasa Arab yang memungkinkan label ‘terrorist’ tersebut dapat muncul.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.