Who just had a shocking resignation?
Airlangga Hartarto
Yoi. Di tengah segala gonjang-ganjing dan gejolak perpolitikan tanah air, pimpinan tertinggi Partai Golkar Airlangga Hartarto baru aja mundur dari jabatannya. Dalam sebuah video yang beredar Sabtu kemaren, Pak Airlangga announced bahwa doi resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Apa alasannya dia resign ya? Ada paksaan kah? Lantas, gimana nasib Golkar ke depannya? Keep scrolling...
Tell. Me. Everything.
Sure. So now, let’s talk about: Si kuning gonjreng yang iconic dengan pohon beringin alias Partai Golkar! Not gonna lie Partai Golongan Karya ini kan jadi salah satu partai terkuat ya di Indonesia. Di Pemilu 2019 kemaren, partai ini sukses ada di peringkat kedua perolehan suara terbanyak dengan menempatkan 85 kader terbaiknyanya sebagai anggota DPR RI. Terus di Pemilu 2024, Partai Golkar kian melejit lebih jauh lagi. Mereka berhasil memeroleh 15,29% suara nasional (tertinggi kedua setelah PDI Perjuangan, again) dan menang di 14 provinsi. Not to mention pasangan capres-cawapres yang mereka usung, Prabowo-Gibran, juga berhasil menang Pilpres. Gila nggak tuh?
Alig….
We know riteee. Tapi ya gitu, guys. Kalau kata pepatah mah, “Tak ada gading yang tak retak,” ygy. Dengan segala kesuksesannya, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto justru diterpa berbagai konflik internal. Yep, you heard it right. Konflik internal ini sendiri diketahui udah bergulir lama, gengs. Bahkan dari tahun lalu. Adapun intinya, konflik internal itu ujung-ujungnya mendesak Pak Airlangga mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum.
Okay….
Udah tuh kan. Konfliknya mereda, Pilpres kelar, Golkar sukses di Pemilu, tapi tiba-tiba, weekend kemaren, DUARRR. Pak Airlangga beneran resign dong! Yep, in his words, gini nih doi ngomongnya: “Selamat pagi para kader Partai Golkar yang saya cintai. Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillah serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketum DPP Partai Golkar."
Tiba-tiba banget?? Why???
Sabarrrrr. Semua orang juga kaget, guys. Termasuk elite Partai Golkar sendiri tuh nggak ada yang tahu ketum mereka mau resign. Tahunya ya setelah di-announce itu. Adapun disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia, keputusan Airlangga Hartarto mundur tuh gara-gara alasan yang sangat pribadi cenah. Iya, Pak Doli bilang Pak Airlangga tuh meeting dulu sama seluruh keluarga kayak istri, anak, adik, segala macem. That being said, keputusan Airlangga Hartarto mundur sebagai ketua umum Golkar ini yaa keputusan keluarga lah.
Why do I smell something fishy here….
You’re not alone, baby. Now, let’s hear it from: Jusuf Hamka aka Babah Alun. As we all know Babah Alun ini kader Golkar yang disebut juga bestie-an ya sama Pak Airlangga. Dalam keterangannya kemaren, Babah Alun sih bilangnya tahu kenapa Pak Airlangga sampe resign, cuma doi nggak mau spill nih. “I know too much, but I dont want to talk too much,” cenah. In that sense, Babah Alun bilangnya ya agak meragukan juga kalau bestie-nya itu mundur karena alasan pribadi. Ada dugaan pemaksaan, tapi belum tahu juga siapa yang maksa. “Wallahualam. Cuma Allah yang tahu,” katanya gitu. FYI, Babah Alun sendiri juga udah resmi resign menyusul ketua umumnya itu.
Drama drama...
We know, we know. Emang banyak spekulasi sih di sini, guys. Salah satunya, ya gara-gara Pilkada. Yep, menurut pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, posisi Pak Airlangga di Pilkada khususnya Jakarta dan Jawa Barat tuh serba salah, guys. Kayak, deep down sebenernya Golkar mau majuin Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat, tapi pressure dari kiri kanan kenceng banget mau majuin Kang Emil di Jakarta. Timbullah konflik. Eksternal nge-push terus, internal retak, DUARRR, “Yaudah gue mundur aja deh,” gitu kira-kira. “Dia melihat secara nyata, jika masih di Golkar apa efeknya bagi dirinya dan keluarga,” kata Bang Efri.
So, where are we going from here?
Well, sampai berita ini ditulis, politisi Golkar Mbak Meutya Hafidz menyebut secara de facto Airlangga Hartarto itu masih berstatus sebagai ketua umum. Adapun nanti malem banget nih, bakal digelar rapat pleno untuk menentukan siapa Plt buat gantiin posisi ketua umum Partai Golkar sementara. Ada beberapa nama deh yang masuk nominasi. Mulai dari Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, sampai Wakil Ketua Umum Golkar, Kahar Muzakir. Pls note itu Plt doang, guys. Ketua Umum definitifnya nanti bakal ditentukan di Musyawarah Nasional yang bakal digelar akhir tahun ntar.
Got it. Now wrap it up….
Jadi ya gitu intinya, guys. Balik lagi ke Pak Airlangga. Setelah ini, Ketum Golkar yang udah menjabat sejak 2017 itu disebut bakal fokus aja sebagai Menko Perekonomian. Secara, lagi masa transisi pemerintahan kan sekarang. Banyak kerjaan lah di Kabinet. Elite Partai Golkar bahkan menyebut banyak program-program pemerintah yang udah disiapkan sebagai program lanjutan Prabowo-Gibran ntar (Keberlanjutan nggak tuh?). Nah biar fokus, biar smooth transisinya, makanya doi mundur aja. Gitchu deh intinya.