Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
Who’s finally making a turn back?
Partai Demokrat.
Yep. Setelah nyaris 10 tahun jadi oposisi, kemaren banget nih, Partai Demokrat resmi putar balik join koalisi pemerintah. Partai berlambang bintang Mercy itu akhirnya ‘diajakin main’ setelah ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono dilantik sebagai Menteri ATR/BPN.
WHOAAA tell me everything.
As we all know, Partai Demokrat inikan pasca pemilu 2019 masih rada gajel yang ya guys posisi politiknya apa. Ga ke pemerintah, tapi juga ga yang 100% come up sebagai oposisi gitu. Tapi yaaa ada di DPR. Punya kursi. Jadinya mereka punya kekuatan sebesar 9,39% untuk menentukan kebijakan di parlemen. Nah seiring perjalanannya, partai yang identik dengan pepo aka Susilo Bambang Yudhoyono ini lumayan sering muncul berseberangan dengan pemerintah. Misalnya untuk dua undang-undang yang sekarang udah berjalan dan disahkan DPR, which is UU Kesehatan dan Perppu Cipta Kerja, dalam perjalanannya ditolak sama Demokrat dan PKS. Nggak sampai di situ, di masa awal-awal Pilpres kemaren, Partai Demokrat juga join ke koalisi bareng PKS dan Partai NasDem mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai capres dengan konsep PERUBAHAN.
Perubahan banget ga tu?
Iyaaa. Cuma ya gitu. Everything could happen in politics, guys. Seiring berjalannya waktu, Partai Demokrat akhirnya cabut dari koalisi dan mepet ke Koalisi Indonesia Maju-nya Prabowo-Gibran yang bertujuan melanjutkan pemerintahan sekarang. Terus dari situ, banyak lah tuh aktivitas Mas AHY selaku Ketua Umum PD bareng Pak Prabowo Subianto. Nggak cuma itu, beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo juga sempat ketemuan kan sama Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Pak Prabowo pun beberapa hari setelah Pemilu kemaren diketahui mampir ke Pacitan, Jawa Timur, dan ketemuan sama Pepo, Mas AHY, dan Mas Ibas.
So what?
Ya gpp. Tapi dari pertemuan-pertemuan itu, ofc masyarakat langsung mikir dong, “HMMM apakah ada udang dibalik bakwan di sini???” Not to mention Prabowo-Gibran sekarang leading the counts ya, nggak terlepas dari Partai Demokrat yang mendukung dong. So, people be like, “HMMM apakah akan ada plot twist setelah ini? Apakah akan ada tanda-tanda balas budi?” lol. Something like that, lah.
And the answer is….
Jeng jeng… Jawabannya bisa kita liat kemaren, guys. Karena kemaren banget nih, Partai Demokrat akhirnya kebagian jatah menteri. Iya, kemarin, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono resmi dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang, sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional aka Menteri ATR/BPN. Dengan dilantiknya Mas AHY, pertahanan oposisi yang selama ini dibangun ya runtuh. Partai Demokrat resmi diajakin main di koalisi pemerintah deh.
HMMM beneran balas budi neh???
Kalau kata para pengamat sih gitu, guys. Yep, pengamat politik yang juga Dekan FISIP UB, Prof. Anang Sujoko ngeliatnya pelantikan Mas AHY tuh transaksional politis gitu. Semata-mata buat memperkuat koalisi. Upaya balas budi juga karena udah banyak bantu di Pemilu kemaren. Lebih jauh, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin juga menilai pelantikan Mas AHY tuh emang strateginya Pak Jokowi buat me-reduce kekuatan oposisi, dan menghalau serangan-serangan dari lawan politik yang bisa aja bermunculan. Yang berpotensi bakal muncul, salah satunya adalah hak angket DPR soal hasil Pemilu 2024. (We’ll talk about that later ya. Promise!)
Tapi emang bener gitu?
Enggak juga. Adapun disampaikan langusng oleh Presiden Joko Widodo, alasannya milih Mas AHY sebagai menteri tuh ya karena Pak Jokowi percaya dia bisa, guys. Iya, pertama Mas AHY tuh lulusan Akmil ya, dan dari universitas ternama di luar negeri pula. In that sense, Pak Jokowi bilang, “Saya tidak ragu memberikan tempat untuk kementerian ATR/BPN, karena ini urusan manajemen. Saya kira beliau sangat siap,” katanya gitu.
Terus Mas AHY mau?
Ya menurut ngana wkwkwk. Disampaikan langsung oleh Ketum Demokrat itu, kesempatan ini adalah peluang yang baik since mereka udah lama nggak di pemerintahan, guys. Kayak gayung bersambut gitu lo. Demokrat pengen ada di pemerintahan, terus Presiden Jokowi juga pengen Demokrat ada di pemerintahannya. Dalam keterangannya kemaren, Mas AHY bahkan bilang pihaknya bakal ngelanjutin apa yang udah baik, dan at the same time juga kasih solusi untuk isu-isu yang perlu perbaikan dan penyempurnaan.
Yahh kasian PKS ditinggal sendirian….
Nah, soal itu juga. Dengan Demokrat join di kabinet, meaning PKS jadi oposisi tunggal di pemerintahan Presiden Joko Widodo ya kan. Menyikapi hal ini, PKS sih fine-fine aja. Mereka bahkan kasih ucapan selamat tuh ke Partai Demokrat. Lebih jauh, Jubir PKS, Muhammad Kholid kemaren bilangnya ada di dalam atau luar pemerintahan tuh sama-sama posisi yang terhormat. Iya, oposisi tuh posisi terhormat di mana jadi penyeimbang, ada check and balances, ada supaya demokrasi juga tetap sehat, katanya gitu.
I see….
Lebih jauh soal oposisi, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, menyebut pihaknya tuh konsisten, gengs. Oposisi ya oposisi. Pemerintah ya pemerintah. Nah sekarang, setelah Mas AHY jadi menteri, Bang Andi bilang pihaknya bakal konsisten pro pemerintah. Nggak kayak partai lain yang by paper pro pemerintah, tapi kelakuannya kayak oposisi (partai mana sehhh?? Bisikin sini ehehehe). Jadi ya gitu deh.
Wkwkwkw w tau dia ngarahny ke mana. Anything else?
YAKANNN inisial 01 pokoknya :)))). FYI, dari tadi ngomongin Mas AHY yang dilantik sebagai Menteri ATR/BPN, proses ini ofc nggak terlepas dari Cawapres nomor urut 03, Prof. Mahfud MD yang beberapa waktu lalu resign sebagai Menko Polhukam. Nah jabatan Menko Polhukam, sekarang diisi oleh Hadi Tjahjanto, guys. Kemaren dilantik bareng Mas AHY. Pak Hadi ini ebelumnya menjabat sebagai Menteri ATR/BPN kan. Nah Menteri ATR/BPN yang baru, ya Mas AHY ini. Jadi saling mengisi gitu dah konsepnya. Alright. Selamat bekerja, bapak-bapak!