Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
Who’s getting older?
Japan’s residents.
Yep, one more first world problem we can’t relate is... aging populations. Jadi guys, emang dalam beberapa tahun ini, Jepang lagi berjuang menghadapi masalah yang mengancam orang-orangnya, yakni aging populations. Di mana populasi warga yang ada tuh umurnya makin tua, sedangkan pertumbuhan jumlah generasi mudanya sangat lambat, bahkan stalled. Kalo kayak gini kan bahaya yah, bahkan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida tuh udah sempet bilang kalo generasi muda Jepang ga bertambah, maka populasi yang ada tuh “ga cukup” untuk menjalankan fungsi sosial yang ada. Nah, update terbaru, diketahui bahwa lebih dari 10% populasi Jepang saat ini berusia 80 tahun atau lebih tua. Hal ini dinilai mengkhawatirkan karena banyaknya jumlah orang tua kalo dipadu sama jumlah generasi muda yang sedikit bakal sangat berpengaruh sama kebijakan soal pensiun, kesehatan, sampe ekonomi. FYI, emang sejak terjadinya economic boom di Jepang pada tahun 1980-an, jumlah kelahiran bayi di sana sangat rendah, yakni cuma 1,3. Angka ini jauh di bawah standar minimal supaya populasi bisa berkembang secara stabil, yakni 2,1. Meanwhile, lifestyle di Jepang yang sehat bikin harapan hidup di sana jadi yang tertinggi di dunia. Jadinya, jumlah aki-nininya juga makin banyak. Nah untuk men-tackle masalah ini, sebenernya pemerintah Jepang udah menerbitkan berbagai kebijakan, mulai dari mendorong anak muda untuk berkeluarga dan punya anak, sampe membikin orang tua tuh pensiunnya lebih lama, supaya mereka bisa terus produktif. However, ternyata kebijakan ini belum membuahkan hasil yang diharapkan, guys. Karena tetep aja, anak-anak muda di Jepang banyak yang skeptis dan memilih untuk ga berumah tangga karena alasan ekonomi atau generally discontent aja sama hidup.
We can relate, Japanese friends, we can relate.