Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
Good morning
Happy Thursday! We are thiiiiis close to the weekend, so stay! Don’t give up! Your dreamy rebahan sambil nonton Netflix all day is just one Friday away. While waiting, let’s catch up! on updates from Rafael Alun to those who says “Aniyooo” to marriage. Scroll down!
Who’s entering a new era?
Rafael Alun Trisambodo.
Yoi. Everybody, meet again: Rafael Alun Trisambodo. Eks pejabat Dirjen Pajak Kementerian Keuangan yang juga tersangka Dugaan Gratifikasi dan TPPU. Kemarin banget nih, kasus dugaan gratifikasi dan TPPU yang melibatkan Rafael memasuki babak baru, guys. Iya, sidang perdananya digelar kemarin. Nah yang harus kamu tahu adalah, mulai dari istri sampai anak-anaknya Rafael tuh ikut keseret dalam perkara ini.
Interesting. Tell me.
Sure. In case you need some refresher, kamu pasti tahu Mario Dandy Satriyo dong? Dandy ini rame banget dibahas atas tindakannya menganiaya David Ozora sampai yang bersangkutan mengalami sakit yang serius. Nah si Dandy punya bapak, bapaknya ini is none other than Rafael Alun Trisambodo guys, eks Kepala Bagian Umum DJP Kanwil Jakarta Selatan II Kementerian Keuangan. The thing is publik tuh nggak cuma tertuju ke penganiayaan yang dilakukan anaknya aja, tapi juga harta kekayaan soi yang… suspicious banget.
Sus gimana?
Well, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara aka LHKPN, hartanya Rafael tuh ada di angka Rp56 miliar, guys, which is nggak seimbang sama profilnya dia yang cuma ASN eselon III. Belum lagi anaknya, si Dandy tuh kan suka flexing berbagai barang dan kendaraan mewah yah di IG-nya. Sampai pamer Rubicon di Bromo juga ada tuh dia post. Terakhir, para penyidik dibantu tim dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi aka PPATK beberapa waktu lalu juga menemukan safety deposit box punya Rafael yang isinya uang tunai puluhan miliar dalam berbagai mata uang asing.
Shizzz terus terus?
Dari situ, semuanya di-compile sama KPK untuk dijadikan berkas perkara kan. Long story short, April lalu, Rafael pun ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan gratifikasi, guys. Nggak sampai di situ karena sebulan setelahnya, KPK juga menetapkan Rafael sebagai tersangka dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang. Disampaikan langsung oleh Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, dari pengembangan kasus yang dilakukan, Rafael ini diduga melakukan pencucian uang dengan menyamarkan hingga menyembunyikan asset yang didapatkan dari tindak pidana korupsi. Iya, Pak Ali bilangnya gini, “Di antaranya dengan menempatkan, mengalihkan, membelanjakan, sekaligus menyamarkan asal usul harta miliknya yang diduga bersumber dari korupsi.”
Terus update-nya gimana sekarang?
Nah sekarang, setelah berbagai penelusuran dan pemeriksaan, perkara ini pun akhirnya legit disidangkan untuk pertama kalinya di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Adapun sidangnya dipimpin majelis hakim yang diketuai Hakim Suparman Nyompa. Sidang digelar dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa KPK. Adapun dalam dakwaannya, jaksa mendakwa Rafael melakukan gratifikasi selama 20 tahun terakhir dengan total Rp16,6 miliar. Selain itu, Rafael juga didakwa melakukan pencucian uang senilai Rp94,5 miliar.
M-M-an banget astaga. Gimme all the details….
You got it. Nah yang harus kamu tahu adalah, Rafael yang seorang ASN ini ternyata punya beberapa perusahaan, guys. Dan di perusahaan itulah, Rafael didakwa melakukan aksi gratifikasinya. Adapun perusahaan itu adalah: PT ARME, PT Cubes Consulting, PT Cahaya Kalbar, dan juga PT Krisna Bali International Cargo. Semua keuntungan dari empat perusahaan ini pun bahkan nggak ada yang dimasukin Rafael ke LHKPN-nya.
Busetttt….
Iya. Rinciannya gini nih: Dari PT ARME dapat gratifikasi senilai Rp4,16 M, terus dari Cubes dapat Rp4,4 M. Ada juga dari Cahaya Kalbar senilai Rp6 M, sama Krisna Bali dapet Rp2 M. Pas Rp16,6 M. Adapun gratifikasi Rp16 M ini diterima Rafael bareng istrinya, Ernie Meike Torondek. Dan FYI aja nih, Ernie ini menjabat sebagai komisaris utama sekaligus pemegang saham dari empat perusahaan yang disebutin di atas :)))
Pala w pusing baca M-M-an :(((
Same. But hang in there because we are not finished yet. Yep, selain dakwaan untuk gratifikasi, Rafael juga didakwa dengan tuduhan tindak pidana pencucian uang, guys. Nilainya pun lebih fantastis dari dugaan gratifikasinya. Now, inhale, exhale… TPPU yang dilakukan Rafael disebut sebesar Rp94,5 M. Duit hampir Rp100 M itu kemudian dibeliin tas, dompet, sampai ikat pinggang branded. That’s why we called it pencucian uang kan, ya karena dibelanjain ini itu, guys.
Kok ga ada skinker…
Hus. Nah yang harus kamu tahu nih, selain istrinya, anak-anaknya tuh juga keseret dalam tindak pencucian uang ini, termasuk Mario Dandy Satriyo, tersangka penganiayaan berat yang dituntut 12 tahun penjara. Masih dalam dakwaannya, jaksa menyebut tahun 2020 lalu Rafael tuh pernah beli mobil Toyota Land Cruiser seharga Rp2.17 M, guys. Tapi sama Rafael mobil itu dibeli atas nama Dandy, supaya nggak ke-detect gitu transaksinya. Dan nggak sampai di situ, beberapa mobil lain juga dibeli Rafael tapi pakai nama anak-anaknya, bahkan ibunya Rafael sendiri pun sampai keseret.
Semuanya aja diseret….
Wait until you hear about: Grace Dewi Riady atau yang dikenal dengan nama Grace Tahir juga ikut keseret dalam kasus ini! Yep, kamu pasti udah nggak asing dong sama Grace Tahir. Seorang pengusaha dan content creator. Di YouTube sendiri Grace sering bikin konten gitu talkshow sama beberapa tokoh publik, guys. Nama Grace tiba-tiba aja disebut sama jaksa kemarin di mana Grace diduga terlibat dalam jual beli tanah di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tahun 2006 lalu. Not only Rafael pakai nama istrinya di dalam akta jual beli tanah ini, dia juga dinilai ngubah nominalnya dari Rp5,75 M jadi Rp2.9 M aja, guys.
Terus gimana dong?
Jadi ya gitu. Double kasus double juga dong dakwaannya. Untuk cuci uangnya, Rafael didakwa melanggar Pasal 3 ayat (1) huruf a dan c Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2003 dan Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Selain itu, Rafael juga didakwa dengan Pasal 12 B jo Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP jo Pasal 64 Ayat (1) KUHP atas tindakan gratifikasinya.
So, where are we going from here?
Setelah ini, sama kayak sistem pengadilan kayak biasanya, pihak terdakwa alias Rafael Alun diperkenankan mengajukan nota keberatan aka eksepsi, guys. Dan itu juga yang bakal dilakukan sama Rafael dan tim kuasa hukumnya. Awalnya tuh mereka mau ngajuin nota keberatan dalam kurun waktu 14 hari, cuma ditolak sama majelis hakim. Terlalu lama, katanya. That being said, sidang lanjutan dengan agenda pembacaan nota keberatan pun bakal digelar Rabu depan, tanggal 6 September 2023.
Ok, now wrap it up…
Ok kalau diliat sampai sini, kita tahu peran Ernie Meike Torondek tuh sangat signifikan dalam kasus ini. Tapi sampai sekarang, Ernie masih berstatus sebagai saksi, guys. Belum ditetapkan sebagai tersangka. Nah menyikapi hal ini, Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Pak Ali Fikri menyebut pihaknya bakal buktiin dulu surat dakwaan kemaren itu. Kumpulin dulu bukti-buktinya, dan dengerin dulu keterangan para saksi. In that sense, Pak Ali menyebut ya ikuti dulu aja persidangannya. Ntar baru dikembangkan lagi lebih lanjut perkara ini.
When things are heating up between neighbours…
Japan and China can relate.
Kedekatan geografis nggak melulu menjadikan hubungan diplomasi antar negara juga dekat, guys. Ternyata tuh, ada banyak negara yang justru berkonflik atau punya catatan kerenggangan dengan negara tetangganya. Contoh aja Rusia-Ukraina atau India-Pakistan juga gitu. Meskipun tetanggaan, hubungan kedua negara itu juga nggak bisa dibilang bagus. Nah potensi kerenggangan hubungan antar negara tetangga juga lagi dialami China dan Jepang nih. Ini bisa terjadi karena kebijakan Jepang yang belum lama ini melepas air limbah nuklirnya ke laut.
Wew, tell me everything.
You got it. Jadi tuh semuanya bermula dari upaya Jepang untuk menonaktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir aka PLTN Fukushima Daiichi yang sempet bocor pada 2011 lalu, gara-gara terhantam gempa bumi dan tsunami. Ya Alhamdulillah sih bocornya masih ke-handle, tapi untuk mendinginkan reaktornya itu, dibutuhkan aliran air yang terus-terusan supaya ga overheat. Air hasil pendinginan ini kemudian jadi limbah yang mengandung radioaktif berbahaya. Nah selama ini, limbahnya itu ditampung gitu aja, tapi kan ya mau sampai kapan? At some point harus dibuang kan… this is when things got more complicated…
I see….
Nah setelah pusing ke sana sini, riset, ketemu orang, konsul dll, akhirnya pemerintah Jepang memutuskan untuk membuang airnya ke laut. Tapi please note, guys, air limbahnya tuh udah dioleh sedemikian rupa sampe menurut badan pengawas nuklir internasional aka IAEA sih, resikonya udah minimal banget. Berdasarkan dari assessment inilah, mulai Minggu lalu, Jepang melakukan serangkaian pelepasan air limbah olahan PLTN ke laut lepas. Ya tapi, negara tetangga Jepang, which is China masih sus dan ga yakin bahwa air limbahnya beneran aman.
China bilang apa tuh?
Well, jauh sebelum pelepasan air limbah olahan PLTN ke laut, China tuh udah menentang keras upaya ini. Mereka berdalih khawatir atas ancaman radiasi limbah tersebut bagi biota laut. Apalagi mengingat Jepang dan China itu tetanggaan, bisa aja biota laut yang ditakutkan terpapar limbah nuklir masuk ke China dan dikonsumsi masyarakat luas. Makanya China begitu menolak keras pembuangan airnya dan terang-terangan menyebut bahwa mereka nggak percaya sama hasil klaim Jepang dan International Atomic Energy Agency.
Terus gimana dong?
Karena nggak ada kesepakatan antara China dan Jepang soal permasalahan ini, akhirnya Jepang tetap aja tuh melangsungkan pembuangan air limbah olahan PLTN ke laut. China yang kzl upaya penolakannya nggak dipeduliin akhirnya cuma bisa memboikot produk seafood Jepang di negaranya. Ini jelas jadi pukulan telak buat Jepang karena China merupakan pasar utama ekspor seafood Jepang.
What did Japan say?
Well, awalnya sih Jepang masih biasa aja tuh sama sanksi yang diberikan China terhadap negaranya. Sampai akhirnya ada banyak banget laporan yang masuk ke pemerintah Jepang tentang upaya pelecehan yang dilakukan publik China terhadap orang Jepang dan fasilitas yang berhubungan dengan Jepang di China. Dilaporkan banyak banget publik China yang melakukan harassment calls ke kantor-kantor Jepang sampai merusak beberapa sekolah Jepang di China.
Serem 🙁
Iya, guys. Gara-gara kejadian ini, pemerintah Jepang akhirnya memperingatkan warganya yang lagi ada di China untuk hati-hati, nih. Lebih detail, Kemenlu Jepang menganjurkan orang Jepang yang lagi ada di China buat jangan ngomong berbahasa Jepang keras-keras. Mereka juga harus memperhatikan lingkungan sekitar kalau mau otw ke kedutaan atau konsulat Jepang. Pemerintah Jepang juga mengimbau agar warga Jepang menjauhi demonstrasi yang menentang pelepasan limbah PLTN Fukushima serta plz gausah plesiran dulu.
Semenakutkan itu ya?
Based on claim Jepang sih gitu, guys. Makanya kepala sekretaris kabinet Jepang bernama Hirokazu Matsuno tuh udah mendesak China buat mendorong warganya supaya zans aja. Malah Senin kemarin, Dubes China untuk Jepang ikut dipanggil untuk menjelaskan sikap publik China akhir-akhir ini. Tapi plot twist-nya, ternyata duta besar China di Jepang juga sama aja lagi banyak ‘diserang’ toxic calls dari publik Jepang. Makanya pihak duta besar China juga balik meminta pernyataan tegas dari Jepang.
OK. Anything else I should know?
Yep, peluang untuk pemulihan hubungan diplomatik antara Jepang dan China agaknya masih abu-abu nih. Soalnya Minggu lalu, China baru aja membatalkan rencana kunjungan pemimpin partai koalisi Jepang bernama Natsuo Yamaguchi ke negaranya. Meskipun gitu, pihak Jepang maupun China udah diagendakan hadir di KTT ASEAN di Jakarta yang akan di mulai Minggu depan. Jadi bakal SERU banget, guys.
When our topic is air pollution (again)…
Now from Menteri Kesehatan dan Presiden Jokowi.
Belum bosen update berita tentang polusi udara kan? Semoga aja belum yha, soalnya permasalahan ini tuh emang beneran urgent dan perlu kita kawal bersama. Terbaru, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin tuh bilang bahwa polusi udara udah jadi faktor risiko kematian tertinggi kelima di Indonesia, guys. Statement ini disampaikan Pak Budi kemarin banget nih, pada saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR.
WHAT?! TERTINGGI KELIMA?!!
Iyesss. To give you some refresher, Senin kemarin tuh Pak Budi udah bilang ada kenaikan jumlah atas beberapa penyakit pernapasan seperti ISPA, pneumonia, kanker paru, penyakit paru kronik, sampai TBC yang berkaitan sama polusi udara. Enam penyakit ini udah bikin 200 ribuan pasien datang ke RS, Puskesmas, atau fasilitas kesehatan lain di Jakarta, guys. Nah ternyata, dampak serius polusi udara pada penyakit pernapasan merupakan faktor kematian tertinggi kelima di Indonesia. Hal ini Pak Budi sampaikan pada saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Rabu kemarin.
Sebanyak itukah?
Banget, guys. Pak Budi sendiri yang ngungkapin bahwa polusi udara jadi faktor kematian tertinggi kelima di Indonesia dengan jumlah lebih dari 180 ribu kematian lho. Jumlah ini cuma selisih sekitar 500 kematian dari obesitas yang menduduki faktor kematian tertinggi keempat di Indonesia. Sedangkan peringkat satu sampai tiga, berturut-turut ada pada tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan merokok.
Huft, terus Pak Budi lanjut ngomong apa lagi?
Well, masih dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Pak Budi lanjut bilang tuh kalau negara kita bisa meniru China dalam penanganan polusi udara. Kata Pak Budi, China udah bisa menurunkan polusi udara dalam kurun waktu enam sampai tujuh tahun ke belakang, dan Pak Budi nilai jadi yang paling bagus di dunia. Katanya sih, China emang berhasil ngelakuin itu dalam upaya penyelenggaraan Olimpiade Beijing.
China can handle air pollution?
Katanya Pak Budi sih gitu, guys. Ada setidaknya beberapa langkah intervensi yang dilakuin pemerintah China buat mengatasi polusi udara di negaranya. Mulai dari pengendalian emisi industri dan kendaraan bermotor, pengendalian debu, pemantauan kualitas udara, sampai penurunan risiko dan dampak kesehatan. Pak Budi juga udah mengusulkan ini sampai ke Presiden Jokowi. Katanya Kementerian Kesehatan juga akan lebih berfokus pada hilir nih, khususnya penurunan risiko dan dampak kesehatan serta membantu melakukan pemantauan kualitas udara di puskesmas.
Did Pak Jokowi say something about this?
Kalau soal polusi udara sih ada, guys. Banyak malah. Kemarin banget nih, dalam kunjungannya ke Semarang, Pak Jokowi bahkan tegas akan menutup pabrik yang nggak pasang scrubber. Pak Jokowi bilang gini karena emang sadar kalau harga kesehatan yang udah negara bayar tuh mahal banget. Makanya pabrik-pabrik juga harus ikut jaga kesehatan masyarakat dengan at least memerhatiin lingkungan dan pasang scrubber, gitu.
Hold on, scrubber teh naon?
WKWKWK. Emang buat sebagian kita, scrubber tuh masih asing didengar telinga kita nggak sih? Jadi tuh, scrubber semacam alat yang berfungsi untuk menyaring zat padat dari udara yang dikeluarkan. Jadi emang tujuannya tuh buat men-filter sekaligus mengurangi emisi buang pabrik. Langkah penutupan pabrik ‘nakal’ emang harus tegas diambil nih, guys. Soalnya menurut catatan Walhi Jakarta, ada sekitar 474 usaha yang nggak taat soal izin lingkungan pada 2021 lalu. Jadi ya emang bener perlu adanya ketegasan dari pemerintah soal izin lingkungan di sektor industri.
Got it, now wrap it up please.
Balik lagi ke Pak Jokowi, guys. Dalam kunjungan ke Semarang kemarin, Pak Jokowi juga bilang kalau penanaman pohon juga penting dilakukan demi mengatasi polusi udara di Jakarta. Pak Jokowi juga bilang tuh kalau dirinya mewajibkan penanaman pohon di halaman kantor, apalagi di halaman kantor yang belum ada pohonnya.
When BLACKPINK sings, “We are the lovesick girls”….
Koreans do really mean it,
Sampai nggak mau nikah!
Gini deh. Kalau kamu nonton drakor terus male lead/female lead-nya green flag mentok nih, tiba-tiba pasti jadi manifesting sendiri gitu nggak sih? Contohnya pas lagi nonton Our Beloved Summer nih, terus manifesting, “Ya Tuhan walaupun hamba kadang suka toxic kayak Gook Yeon-soo, tapi pls pertemukan hamba dengan laki-laki modelan Choi Ung.” WKWKWK. Nah ternyata, masyarakat Korea Selatan sendiri nggak kemakan loh sama drakor dengan couple lovey dovey happy ending kayak di atas.
Beneran guys, karena dalam surveinya Pemerintah Korea Selatan yang dirilis baru-baru ini, ditemukan bahwa persentase orang Korsel yang menganggap marriage adalah hal yang positif tuh menurun, guys. Dari yang di tahun 2012 ada di angka 56,5%, sekarang turun jadi 36,4%. That being said, oppa unnie Korea itu banyak yang memandang pernikahan sebagai hal yang negatif, hence mereka jadi nggak mau nikah dan hidup berumah tangga. Ada banyak faktor sih kenapa akhirnya keluar hasil begini. The most common reason-nya ya nggak jauh-jauh dari biaya hidup yang semakin tinggi, biaya nikah yang mahal, dan anggapan, “Hah? Nikah? Buat apa coba? Nggak perlu sih.” Selain itu, di tengah kesadaran women empowerment sekarang ini, perempuan di Korea (dan most likely, women in the world) tuh pada sibuk mengejar pendidikan dan karier gitu lo (which is so good for you, girls!) mereka kemudian ngga menjadikan dating, nikah, sampai punya anak itu sebagai prioritas.
Hal ini tentunya bikin pemerintah Korsel jadi pusing banget karena angka kelahiran bayi di negaranya terus menurun. Karena itulah, pemerintah Korsel sekarang tuh lagi gencar banget kampanye pernikahan sampe ngasih insentif buat para pasangan yang mau menikah.
Cus kita ke Korea, guys?
“Segeralah miliki personal branding.”
Gitu guys kata Politisi PDIP Johan Budi yang baru aja nih, ngasih masukan kepada bacapres dari partainya, Ganjar Pranowo kemarin. Menurut Mas Johan, Pak Ganjar harus segera punya personal branding yang bener-bener true to himself. Mas JB juga sampe mengundang Mas Ganjar ke kantornya di DPR lah, demi diskusi soal personal branding ini.
When you never post anything on your social media…
Announcement
No one bought us coffee today 🙁
(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)
Catch Me Up! recommendations
Just in case you’re looking for some hair inspo today…