Admin
UTC
3 kali dilihat
0 kali dibagikan
When you can always watch K-Drama from the comfort of your couch…
Citizens of North Korea can’t relate.
Nah guys, bener kan guys kata Pak Prabowo pas debat pertama. Kita tuh harus bersyukur tinggal di negara yang ngga lagi berkonflik, dan aman-aman aja. Coba gimana tu kalo kamu tinggal di Korea Utara, di mana kamu bisa aja dipenjara cuma gara-gara nonton K-Drama.
Serius nggak nih?
Well, udah ada bukti validnya nih. Jadi belum lama ini, ada rekaman yang bocor dari pemerintah Korut di mana ada dua remaja cowok berusia 16 tahun lagi diborgol di tengah mimbar dan ditonton sama ratusan siswa lainnya. Rekaman video yang diduga terjadi pada 2022 ini nunjukin kedua cowok ini lagi dijatuhi hukuman 12 tahun kerja paksa gara-gara mereka ketahuan nonton K-drama. Nggak cuma itu, data diri mulai dari nama, foto, sampe alamat kedua cowok ini juga di-publish secara gamblang dalam video tersebut.
Gokil…. terus terus?
Jadi emang hal seperti ini tuh udah ada aturannya di Korut, guys. Jadi segala macem hal yang ada hubungannya sama Korsel tuh dilarang banget di Korut. Pemerintahan Korut menilai penyebaran Kdrama dan Kpop tuh membahayakan ideologi mereka. Soalnya ya pemerintah Korut udah mendoktrin rakyatnya kalo hidup di Korsel tuh jauh lebih buruk daripada hidup di negaranya. Padahal ya itu cuma hoax dan bakal terbukti cuma lewat nonton Kdrama dan dengerin Kpop. Makanya, pemerintah Korut bener-bener melarang keras rakyatnya buat nonton budaya Korsel.
Ya tapi yang dihukum tuh baru 16 tahun lho :((
Iyess keterlaluan banget emang. FYI, kejadian ini udah berulang kali terjadi dari kapan tau. Tiap anak di bawah umur yang melanggar aturan di Korut bakal dihukum buat kerja paksa, guys. Cuma ya kalo dulu, mereka dihukum kurang dari lima tahun kerja paksa. Tapi aturan ini berubah jadi lebih ngeri nih sekarang. Soalnya dari 2020 kemarin, pemerintah Korut udah netapin undang-undang yang isinya hukuman mati buat setiap orang yang ketahuan nonton atau bagiin link/video Kdrama dan Kpop.
WHAT, sampe hukuman mati??
Iya lho. Info ini legit banget didapet dari salah satu narasumber orang Korut yang sebenernya udah muak banget sama pemerintahnya. Jadi ya doi diem-diem ada kerja sama dengan pihak lembaga penelitian di Korsel buat bagiin apa-apa aja yang terjadi di Korut. Nah, informan ini juga pernah cerita kalo dirinya pernah dipaksa nonton eksekusi mati seorang remaja 22 tahun yang ketahuan dengerin dan nge-share musik-musik Kpop. Padahal buat sebagian orang di Korut, Kdrama, dan Kpop udah kayak obat buat ngelupain kenyataan kalo mereka lahir di negara yang diktator.
Sad 🙁
Even further, kamu harus tahu dulu nih guys bahwa sejak Perang Korea di tahun 1950-an, semenanjung Korea kan pecah, ada yang jadi Korsel, ada yang jadi Korut. Nah sejak saat itu, Korut memandangnya Korsel tuh sebagai “saudara jauh” aja yang suatu saat bakal kembali bersatu. Makanya, mereka punya kantor reunifikasi dll meski sampe sekarang status kedua negara masih perang. However, impian reunifikasi ini kayaknya buyar setelah minggu lalu, pemimpin Korut Kim Jong Un bilang bahwa reunifikasi ini udah ngga mungkin, dan instead, better Korsel dimasukkan aja ke dalam daftar musuh utama Korut.
WOW.
Iya guys, statement ini dianggap banyak pihak memundurkan banget segala progres dan upaya damai yang diusahakan kedua negara. Lebih jauh, Jong-un juga bilang bahwa kalo terjadi perang Semenanjung Korea, maka tentaranya harus fokus “menduduki”, “merebut kembali”, dan menjadikan Korsel bagian dari wilayah mereka.
TBL TBL. Southie ahjussi ada komentar ga?
Ada nih. Jadi merespon statement Kim Jong Un tadi, Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol hari Selasa kemarin bilang bahwa Korsel nggak takut sama segala provokasinya Korut. Presiden Korsel Yoon Suk Yeol juga lanjut bilang kalo Korsel siap membalas provokasi Korut berkali-kali lipat lebih kuat. Nggak cuma itu, Presiden Korsel juga pamerin kemampuan respons militer Korsel yang menurutnya udah terbukti luar biasa.
Jadi beneran nggak bisa reunited lagi nih?
Haduh, anything else I should know?
Jadi beneran nggak bisa reunited lagi nih?
It really depends on the leader guys, di mana kebijakan suatu negara tuh tergantung banget sama kebijakan yang diambil para pemimpinnya. Kalo Korut sih gausah dibahas ya, karena dari zaman Jong-un sekarang, bapaknya Jong-il, dan kakeknya Il-sung, mereka konsisten galak dan ngajak perang mulu sama Korsel. However, sikap yang berbeda justru bisa kita liat di Korsel, di mana presiden-presiden mereka tuh punya approach yang berbeda untuk menghadapi tetangga lima langkahnya itu.
Interesting. Tell me more.
Misalnya, presiden mereka di tahun 2000, Kim Dae-jung punya kebijakan namanya Sunshine Policy, yang ngurus soal memperbaiki hubungan sama Korut. Kebijakan ini kemudian diikuti oleh presiden setelahnya, Roh moo-hyun. Terus karena banyak dikritik, kebijakan ini ngga dilanjutin lagi, dan hubungan kedua Korea kembali memanas. Baru deh di tahun 2018, under Presiden Moon Jae-in, mereka baikan lagi di mana Korut sampe ikut Winter Olympics di Korsel. Nah, adapun Presiden Yoon yang sekarang, doi tuh dari partai konservatif guys, jadi lumayan keras sama Korut. So, you can expect this kind of tension lanjut terus sampai beberapa waktu ke depan.
Understood. Where are we going from here?
Yaaaa ga main dulu deh. Oppa-oppa kamu di k-pop dan k-drama juga kayaknya beneran ga bisa menghindari wamil, karena November kemarin Korut juga udah menangguhkan perjanjian militer selama lima tahun dengan Korsel. Padahal, isi perjanjiannya tuh adalah untuk mencegah segala bentuk konflik militer antar kedua negara. Kim Jong-un juga bilang bahwa pihaknya bakal menutup tiga institusi yang ngurusin soal upaya reunifikasi kedua negara, and finally, mereka juga lagi rajin-rajinnya bikin Korsel bete karena suka meluncurkan satelit mata-mata ke udara dan menggelar latihan tembak militer Korut di dekat wilayah Korsel.
Haduh, anything else I should know?
Well, memanasnya hubungan antara Korut dan Korsel juga masih dalam pantauan pihak AS nih. Eks pejabat Departemen Luar Negeri AS, Robert Carlin belum lama ini bilang kalo situasi yang terjadi antara Korut-Korsel sekarang ini tuh jauh berbahaya dari tahun-tahun sebelumnya. Robert juga memprediksi kalo suatu saat nanti, Kim Jong Un bakal kembali ngumumin perang ke Korsel. In his words, Robert bilang, “That may sound overly dramatic, but we believe that, like his grandfather in 1950, Kim Jong Un has made a strategic decision to go to war.”