2 Agenda Sidang Genosida Israel ke Palestina

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, some updates on International Court of Justice ruling…

On the genocide case against Israel. 
Guysss, minggu lalu udah kita kasih tahu kan, bahwa Mahkamah Internasional lagi sidang terkait dugaan tindakan genosida yang dilakukan Israhell di Gaza? Nah, so far, ICC ini udah menjalankan dua agenda sidang. Sidang yang dilangsungkan di Den Haag, Belanda pada hari Kamis dan Jumat kemarin udah selesai nih dengan agenda mendengarkan argumen dari Afsel dan Israel. Pas itu, Afsel udah kasih bukti macem-macem bukti rasional nih kalo Israel emang lagi ngelakuin genosida di Gaza. Meanwhile, Israel sih masih berdalih pake alesan lama dengan bilang dirinya cuma membela diri.

Hold on, I need some background
Sure. Jadi buat yang belum tau, since awal Oktober kemarin kan Israel bener-bener terus membombardir wilayah Gaza secara membabi buta kek orang gila yah. Jumlah korban dari agresi Israel ke Gaza sampe sekarang ini udah hampir tembus 24 ribu orangguys. Serangan ini dilakukan dengan tanpa pandang bulu, di mana mayoritas warga sipil dan anak-anak jadi korban, termasuk juga tempat-tempat pertolongan kayak rumah sakit dan kamp pengungsian juga ikut dibom. So, the world be like, “ISRAEL R U OK??” 
 
I’m still boycotting
Great. Nah dengan didukung Amerika Serikat dan PBB yang ga ngapa-ngapain, Israel bisa tetep santui membantai warga Gaza. But, we don’t lose hope, though. Banyak jalan menuju Roma, salah satunya dengan menggugat Israel sebagai pelaku genosida ke mahkamah pengadilan internasional. Hal ini karena kalo emang terbukti, maka Israel ini bisa diminta untuk menghentikan serangannya. Nah, pada 29 Desember kemarin, Afsel udah ngajuin gugatan nih ke Mahkamah Internasional dengan tuduhan Israel sedang melakukan genosida terhadap masyarakat Palestina yang ada di Gaza.

Terus gimana proses sidangnya?
Mahkamah Internasional langsung follow up dengan menggelar sidang buat mendengar argumentasi dari Afsel dan Israel. Iya, kayak kamu sidang pengadilan aja gitu guys, di mana baik penggugat maupun tergugat harus bisa meyakinkan hakim dalam argumennya. Dalam sidang tersebut, Afsel kebagian hari Kamis, meanwhile Israel dapet jadwal di hari Jumat. Kedua negara pun ofc sama-sama dateng nih di sidang kemarin dan kasih argumen dari sudut pandang masing-masing.

Start with
 Afsel dulu deh.
You got it. Jadi di sidang perdana kemarin, Afsel menghadirkan bukti-bukti genosida yang Israel lakukan di Gaza dalam beberapa bulan ini. Kayak contohnya penggunaan dua ribu pound bom dan segala pembatasan makanan dan air yang masuk ke Gaza oleh Israel dinilai udah melanggar Konvensi Genosida sehingga menyebabkan 24 ribu masyarakat Gaza meninggal. Makanya dalam tuntutannya, Afsel meminta Mahkamah Internasional buat ngestop agresi militer Israel di Gaza or at least keluarin tindakan sementara buat Israel berhenti dulu lanjutin agresinya sampai ada putusan akhir dari Mahkamah Internasional.

Ada lagi?
Yep, ada. Vaughan Lowe yang ditunjuk jadi salah satu pengacara dari pihak Afsel juga bilang kalo nggak ada alasan apapun yang bisa membenarkan pembunuhan atas lebih dari 23 ribu masyarakat Gaza, Palestina. Makanya pihaknya menegaskan bahwa mereka nggak pengen ada tambahan korban selama pengadilan ini berlangsung. In his words. Vaughan juga bilang, “The point is not simply that Israel is acting disproportionately. The point is that the prohibition on genocide is an absolute. Nothing can ever justify genocide,” gitu, guys.

Terus Israel ngerespon gimana nih?
Nah di hari Jumatnya, Israel membela diri tuh dari semua tuduhan Afsel dengan bilang kalo aksinya di Gaza selama ini adalah wujud dari pembelaan diri Israel atas surprise attack yang dilancarkan Hamas pada awal Oktober lalu. Tal Becker yang jadi pengacara yang mewakili Israel malah playing victim dengan bilang kalo justru Hamas yang ngelakuin genosida ke masyarakat Israel. Backer juga bilang kalo pihaknya nggak akan berhenti menegakan hukum dan terus memerangi Hamas.


Si paling victim gatu…
Wait until you heard from pengacara Israel yang lain bernama Christopher Staker yang bilang kalo tindakan sementara yang diajukan Afsel tuh samsek nggak masuk akal. Soalnya ya lagi-lagi para pengacara Israel ini bersikeras kalo negaranya nggak lagi ngelakuin genosida. In his words, Staker bilang gini, “It’s absurd to suggest that the only way to ensure observance of the genocide convention in a military operation is to prevent the operation from being conducted at all.”

So, any words from the judge?
Yes ada. Statement-nya dateng langsung dari Presiden Mahkamah Internasional, Joan Donoghue yang bilang kalo keputusan soal tindakan sementara buat menghentikan agresi Israel di Gaza bakal dikeluarkan secepat mungkin. Tapi ya meskipun gitu, pihak Mahkamah Internasional masih belum kasih tanggal nih kapan deadline putusan ini bakal diumumkan. Meanwhile, buat hasil sidang keseluruhannya sendiri tuh diprediksi masih bakal berlangsung lama banget, guys. Dari pengalaman yang udah-udah sih, perlu satu sampe dua tahun proses sidang buat membuktikan gugatan yang Afsel tujukan ke Israel terbukti atau nggak.

Emang putusan Mahkamah Internasional sebelum ini gimana?
That’s a good question. Soalnya nih, TBH sejak Konvensi Genosida ada setelah Perang Dunia II, belum ada satu pun negara yang dinilai bertanggung jawab atas genosida. Even pembunuhan etnis Rohingya oleh militer Myanmar pun dinilai enggak, guys. Putusan yang paling mendekati terjadi di 2007 lalu di mana Serbia dinilai melanggar kewajiban buat mencegah genosida atas pembantaian umat Muslim yang terjadi pada perang Yugoslavia di tahun 1995. Terus terbaru, Mahkamah Internasional juga dinilai nggak bisa menegakkan putusannya atas perintah penghentian invasi Rusia ke Ukraina yang udah di-release dari Maret 2022. Soalnya sampe sekarang aja, perang antara Ukraina dan Rusia juga masih terus terjadi, guys.

Semoga nggak sia-sia deh,
 anything else?
Well, sampe sekarang tuh support masyarakat dunia buat Palestina bisa segera merdeka tuh masih terus happening, guys. Malahan nih, di tengah jalannya sidang Mahkamah Internasional kemarin, masyarakat Belanda yang ada di Den Haag juga ngadain aksi support Palestina di dekat gedung Mahkamah Internasional. Berbagai atribut Palestina macem bendera, keffiyeh aka kain khas Palestina, sampe spanduk-spanduk bertuliskan, “End Israel apartheid,” juga banyak membentang di sepanjang jalan.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.