Blokade Bantuan Pangan di Gaza

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, on the man-made genocide in Gaza...

Through famine
Guys, come on. We can't just stay still while watching people dying on our phone any longer. Israel udah makin gila guys, karena mereka terus aja melakukan blokade terhadap masuknya bantuan kemanusiaan dan bahan makanan ke Gaza. Blokade ini udah memasuki minggu ke sepuluh, sampe sekarang tuh udah ada ribuan ton bahan makanan dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan warga Gaza tertahan di perbatasan Mesir dan Israel. Kenapa ga boleh masuk ke Gaza? Ya karena gaboleh sama si Israhell. 

Sakit JIWA.

Makanya. Dan kamu harus tahu ya guys bahwa menurut UNRWA, ratusan ribu warga Gaza saat ini hanya bisa makan sekali dalam dua sampai tiga hari. Mereka juga saat ini mengalami risiko kematian yang besar akibat bencana kelaparan. Can you imagine jaman sekarang bisa meninggal karena kelaparan? Anyway menurut temuan Integrated Food Security Phase Classification (IPC), hampir setengah juta warga Palestina saat ini menghadapi risiko kelaparan. Sehari-hari mereka hidup dalam kondisi kelaparan yang "sangat buruk", sedangkan 1 juta lain hampir enggak bisa dapat makanan yang cukup. 

:(

Akibat aksi genosida militer Israel di Gaza selama 19 bulan terakhir, sekitar 2,3 juta penduduk Gaza bergantung pada bantuan dunia luar buat bertahan hidup. Bukannya tanpa alasan, selama bombardir Israel, Gaza sudah kehilangan sebagian besar kapasitas buat memproduksi makanan mereka sendiri.

I wanna hear what Israel says...

Well, tentunya mereka menolak temuan IPC tadi. Menurut mereka, perkiraan IPC dianggap enggak berdasar karena enggak menyertakan jumlah bantuan yang masuk ke Gaza selama masa gencatan senjata di awal tahun ini.  Sebelumnya, IPC hanya beberapa kali menyatakan kelaparan di beberapa negara, misalnya di Somalia (2011), Sudan Selatan (2017 dan 2020), beberapa bagian wilayah Darfur barat Sudan (2024). Dalam bencana kelaparan itu, ada puluhan ribu orang yang diyakini meninggal di Somalia dan Sudan Selatan. Nah, IPC menetapkan tiga kriteria sebuah daerah dinyatakan mengalami kelaparan.

Apa aja tuh kriterianya?
Okay, sebuah wilayah dikatakan mengalami kelaparan jika setidaknya dua dari tiga hal ini terjadi, yaitu: pertama, 20% rumah tangga mengalami kekurangan makanan yang ekstrem. Terus yang kedua, setidaknya 30% anak-anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun menderita kekurangan gizi akut/wasting (badannya terlalu kurus kalo dibandingin sama tinggi badannya). Kriteria yang ketiga yaitu setidaknya dua orang atau empat anak balita per 10.000 orang meninggal dunia setiap hari karena kelaparan atau mengalami kurang gizi sehingga rentan terkena penyakit.

How about the condition in Gaza now?
Udah kritis, guys. Menurut penilaian yang dirilis pada Senin (12/5), ditemukan bahwa ambang batas bencana kelaparan pertama udah terpenuhi di Gaza untuk periode 11 Mei - akhir September 2024. Tercatat ada 477.000 orang atau sekitar 22% dari populasi diklasifikasikan mengalami bencana kelaparan tingkat tertinggi. Meanwhile, lebih dari 1 juta orang berada di tingkat kelaparan darurat yang berarti ada kesenjangan makanan dan kasus malnutrisi akut yang tinggi. Situasi makin kritis karena persediaan makanan makin menipis, dapur umum yang biasanya membagikan makanan siap saji buat warga Gaza sekarang cepat tutup karena kekurangan stok.

Kurang ajar bener ini Israel...
Yep. Terus yang tentunya juga udah sering kamu liat di berita-berita. sekarang ini setiap hari ribuan warga Gaza bakal berkerumun di luar dapur umum untuk menunggu makanan. Mereka bakal saling berdesak-desakan dan mendorong satu sama lain demi mendapatkan seporsi lentil atau pasta. Beberapa konten di medsos juga menunjukkan warga Gaza terpaksa makan rerumputan dan kura-kura karena mereka ga nemu bahan makanan lagi. 

Ga kuat...

Dan kamu harus tahu guys bahwa if this blockade keep going on, sebagian besar warga Gaza enggak akan punya akses lagi ke makanan atau air. Hal ini bakal memicu kerusuhan sipil dan menyebabkan lumpuhnya layanan kesehatan yang dibutuhkan jutaan orang. Tanpa itu semua, penyakit akan menyebar pada warga Gaza yang rentan karena kekurangan gizi akut.

So, heartbreaking. What did PBB say about this?
Well, menurut kelompok-kelompok bantuan, situasi yang terjadi di Gaza saat ini adalah kondisi perang yang paling mengerikan. Menurut United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), pada Jumat (9/5), jumlah anak-anak yang mencari pengobatan di klinik untuk kekurangan gizi di Gaza meningkat dua kali lipat sejak bulan Februari. Meanwhile, menurut pernyataan wakil direktur Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, Beth Bechdol, lebih dari 75% lahan pertanian di Gaza sudah rusak dan hancur. Selain itu, dua pertiga sumur yang dipergunakan buat irigasi juga enggak bisa lagi digunakan. Efeknya bisa menyebabkan sejumlah besar warga Gaza makin dekat dengan angka kelaparan dari yang sudah diperkirakan.

Tapi kenapa sih Israel tuh nge-block bantuan?
Enggak mancing emosi kalo bukan Israhell namanya. Setelah kondisi Gaza yang makin mengkhawatirkan di Gaza, pihak militer Israhell masih bisa bilang kalau bantuan yang masuk ke Gaza selama dua bulan udah cukup banyak (?????). Israhell nekenin lagi kalo tujuan blokade tuh buat ngepressure Hamas buat bebasin sandera yang masih ditahan. Pokoknya mereka juga kekeuh banget enggak akan biarin bantuan masuk ke Gaza sampai sistem bantuan baru buat distribusi bantuan udah ada.

So, what next?
Sebagai bestie, AS keep baby-ing Israhell dengan bilang kalau mereka in the middle of penyusunan mekanisme baru buat segera memulai pengiriman bantuan. Tapi, yang bikin ngegantung nasib warga Gaza, ya, karena enggak ada estimasi kapan itu mekanismenya bisa kelar. Meanwhile, PBB sejauh ini menolak buat terlibat sama proses penyusunan mekanisme itu karena menurut mereka ya mekanismenya ga perlu. Jalanin aja yang ada sekarang. Bahkan PBB menyoroti kemungkinan kalau mekanisme ini disahkan, bantuan kemanusiaan bakal dijadiin weapon war-nya Israel.

Kayak gimana emang skema bantuannya?

Breathe in, breathe out. Jadi kalo menurut skema AS yang udah di-acc Israel, bantuan ini bakal langsung didistribusikan ke warga sama lembaga sosial swasta yang namanya Gaza Humanitarian Foundation yang udah terdaftar di Swiss (ini aja udah sus). Selanjutnya, bantuan akan dibagikan di titik-titik yang terletak di wilayah Selatan Gaza yang akan memaksa warga Gaza untuk pindah ke sana (Nah kan!). Finally, kamu harus tahu juga bahwa bantuan ini hanya cukup buat 60% warga. Jadi high chance bakal terjadi rebutan dan antar mereka.

Bantuan aja mereka mau kontrol semua...

Iya, guys, makanya UN ga setuju karena selain skemanya yang sangat rawan politisasi, juga tuduhan-tuduhan ga jelas dari AS. Mereka bilang, skema ini bakal menghindari jatuhnya bantuan ke Hamas yang suka ngambil bagian terus jual-jual lagi di pasar gelap dengan harga mahal. Menurut PBB, ya itu ga bener karena semua bantuan mereka juga nyampe langsung ke warga kok. And beyond that, distribusi juga dilakukan secara merata di seluruh Gaza, ga cuma di satu titik doang kayak skemanya AS. 

So sad :( Anything else?
Yes, ditengah isu bencana kelaparan, Hamas baru aja membebaskan seorang tentara berkewarganegaran ganda AS-Israel, Edan Alexander, pada Senin (12/5) malam. Pembebasan sandera Hamas ini jadi upaya buat menghidupkan lagi perundingan gencatan senjata dan mengakhiri blokade bantuan Israel ke Gaza. Tapi ya ngga ngaruh juga, karena Israel ga bikin komitmen apa pun soal gencatan senjata yang lebih luas. Meanwhile, di hari yang sama, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan kalau serangan Israel ke sebuah sekolah yang jadi tempat penampungan warga Gaza menewaskan sedikitnya 15 orang.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.